welcome to my site

始めまして、私の名前はFad L. Cullenです。南カリマンタン州から来ました、ボルネオです。日本語が大好きです。ヴァンパイア好きです。

Di blog ini aq pengen nulis apa saja yang pengen di bagi... g ada tema-tema yang terencana. Mau teknologi, film, atau pengetahuan, cerita, note, dan lain2..ya suka2 gua aja.. hihihi
Update your information below this page..!!

Kamis, 31 Januari 2013

Cerdaslah Saat Kena Tilang


Baru-baru ini teman-temanku di kelas membicarakan mengenai kena tilang sebesar Rp 50.000.Untugnya aku belum pernah kena sampai segitu, biasanya paling cuma diminta Rp 30.000 saja.

 Mungkin sih karena kesalahanku nggak parah-parah banget, soalnya biasanya aku kena tilang gara-gara ketinggalan dompet, itu artinya aku tidak sengaja kan karena aku punya SIM dan STNK, tapi karena dompet ketinggalan jadi ya mau gimana... Ada 2 pilihan sih biasanya pas kena, mau ikut sidang atau diwakilkan bayarnya.. mungkin aku lagi beruntung aja ya,, pernah sekali cuma salah jalan cuma diminta polisinya "milih ditilang atau balik..". Jelas lah aku pilih balik.. hehe 

Namun dengar beberapa cerita mengenai surat tilang akhirnya aku yang belum begitu tahu, baca di blog ini, ini sekedar aku share saja ya buat kita agar tahu dan bertindak cerdas.


Ada suatu cerita. Begini ceritanya, beberapa waktu yang lalu sekembalinya berbelanja kebutuhan, saya sekeluarga pulang dengan menggunakan taksi. Ada adegan yang menarik ketika saya menumpang taksi tersebut, yaitu ketika sopir taksi hendak ditilang oleh polisi. Sempat teringat oleh saya dialog antara polisi dan sopir taksi.

Polisi (P) : Selamat siang mas, bisa lihat Sim dan STNK ?
Sopir (Sop) : Baik Pak.

P : Mas tau kesalahannya apa ?
Sop : Gak Pak.

P : Ini nomor polisinya gak seperti seharusnya (sambil nunjuk ke plat nomor taksi yang memang gak standar) sambil langsung mengeluarkan jurus sakti mengambil buku tilang, lalu menulis dengan sigap.
Sop : Pak jangan ditilang deh. Wong plat aslinya udah gak tau ilang kemana. Kalo ada pasti saya pasang.

P : Sudah saya tilang saja. Kamu tau gak banyak mobil curian sekarang ? (dengan nada keras !!)
Sop : (Dengan nada keras juga) Kok gitu ! Taksi saya kan ada STNKnya Pak. Iini kan bukan mobil curian !

P : Kamu itu kalo dibilangin kok ngotot (dengan nada lebih tegas). Kamu terima aja surat tilangnya (sambil menyodorkan surat tilang warna MERAH).
Sop : Maaf, Pak saya gak mau yang warna MERAH suratnya. Saya mau yang warna BIRU aja.

P : Hey ! (dengan nada tinggi), kamu tahu gak sudah 10 hari ini form biru itu gak berlaku !
Sop : Sejak kapan Pak form BIRU surat tilang gak berlaku ?
P : Ini kan dalam rangka OPERASI, kamu itu gak boleh minta form BIRU. Dulu kamu bisa minta form BIRU, tapi sekarang ini kamu gak bisa. Kalo kamu gak mau, ngomong sama komandan saya (dengan nada keras dan ngotot)
Sop : Baik Pak, kita ke komandan Bapak aja sekalian (dengan nada nantangin tuh polisi)
Dalam hati saya, berani betul sopir taksi ini.

P : (Dengan muka bingung) Kamu ini melawan petugas ?
Sop : Siapa yang melawan ? Saya kan cuman minta form BIRU. Bapak kan yang gak mau ngasih

P : Kamu jangan macam-macam yah. Saya bisa kenakan pasal melawan petugas !
Sop : Saya gak melawan ? Kenapa Bapak bilang form BIRU udah gak berlaku ? Gini aja Pak, saya foto bapak aja deh. Kan bapak yang bilang form BIRU gak berlaku (sambil ngambil HP)
Wah … wah …. hebat betul nih sopir ! Berani, cerdas dan trendy. Terbukti dia mengeluarkan HPnya yang ada
kamera.

P : Hey ! Kamu bukan wartawan kan ? Kalo kamu foto saya, saya bisa kandangin (sambil berlalu).
Kemudian si sopir taksi itu pun mengejar polisi itu dan sudah siap melepaskan shoot pertama (tiba-tiba dihalau oleh seorang anggota polisi lagi)
P 2 : Mas, anda gak bisa foto petugas sepeti itu.
Sop : Si Bapak itu yang bilang form BIRU gak bisa dikasih (sambil tunjuk polisi yang menilangnya)
Lalu si polisi ke 2 itu menghampiri polisi yang menilang tadi. Ada pembicaraan singkat terjadi antara polisi yang menghalau si sopir dan polisi yang menilang. Akhirnya polisi yang menghalau tadi menghampiri si sopir taksi.

P 2 : Mas, mana surat tilang yang merahnya? (sambil meminta)
Sop: Gak sama saya Pak. Masih sama temen Bapak tuh (polisi ke 2 memanggil polisi yang menilang)

P : Sini, tak kasih surat yang biru (dengan nada kesal) Lalu polisi yang nilang tadi menulis nnminal denda sebesar Rp.30.600 sambil berkata : Nih kamu bayar sekarang ke BRI ! Lalu kamu ambil lagi SIM kamu disini. Saya tunggu.
S : (Yes !!) OK Pak ! Gitu dong, kalo gini dari tadi kan enak.

Kemudian si sopir taksi segera menjalankan kembali taksinya sambil berkata pada saya, : Pak, maaf kita ke ATM sebentar ya . Mau transfer uang tilang . Saya berkata : “Ya, silakan.”
Sopir taks ipun langsung ke ATM sambil berkata, “Hatiku senang banget Pak, walaupun di tilang, bisa ngasih pelajaran berharga ke polisi itu.. Untung saya paham macam-macam surat tilang.

Tambahnya, : “Pak kalo ditilang kita berhak minta form biru, gak perlu nunggu 2 minggu untuk sidang. Jangan pernah pikir mau ngasih DUIT DAMAI ! Mending bayar mahal ke negara sekalian daripada buat oknum.

Dari cerita diatas ternyata ada 2 macam surat tilang yang dimiliki polisi. Surat tilang ada 2 macam: slip merah dan slip biru.


SLIP MERAH artinya kita menyangkal telah melanggar peraturan dan mau membela diri secara hukum (ikut sidang) di pengadilan. Biasanya menunggu 2 minggu dan di pengadilan byk calo,terjadi antrian panjang,&oknum pengadilan yg melakukan pungutan liar berupa pembengkakan nilai tilang.

SLIP BIRU artinya kita mengakui kesalahan kita dan bersedia membayar denda. Kita tinggal transfer dana via ATM ke nomor rekening tertentu (kalo tdk salah bank BUMN). Setelah itu kita tukarkan bukti transfer dengan SIM/STNK kita di kapolsek terdekat dimana kita ditilang. ‎Denda resmi KUHP mobil tidak lebih dr 50rb dan dana nya resmi masuk kas negara.

Jadi, jika kena tilang, minta lah SLIP BIRU (beberapa oknum perlu berdebat dahulu dengan kita. Kita harus ngotot minta SLIP BIRU karena petugas berusaha membohongi kita dengan mengatakan SLIP BIRU tdk berlaku) dengan Slip Biru anda tdk perlu menunggu 2 minggu.

Kalo lembar blanko tilang ada 5 jenis warna dgn peruntukan :
Warna merah : utk pelanggar apabila pelanggar ingin mengikuti sidang di pengadilan.
Warna biru : utk pelanggar apabila pelanggar ingin membayar denda tilang melalui bank yg tlh ditunjuk.
Warna kuning : arsip kepolisian
Warna putih : arsip kejaksaan
Warna hijau : arsip pengadilan

Untuk denda tilang setiap daerah ato wilayah tidaklah sama karena denda bergantung pada putusan hakim yg berdasar kpd UU no.22 th 2009 ttg lalu lintas&angkutan jalan BUKAN berdasarkan KUHP!!!

Info selanjutnya pembayaran denda tilang melalui bank,,bukti pembayaran denda dpt ditunjukkan kpd pihak kepolisian ato pengadilan bag.tilang,,bukan kpd KAPOLSEK.

Dan kamu tau tidak kalo Denda yang tercantum dalam KUHP Pengguna Jalan Raya tidak melebihi 50ribu ! Dan dananya RESMI MASUK KE KAS NEGARA. 



Sabtu, 26 Januari 2013

JAKARTA MENJADI KOLAM BESAR








Sebagai anak kost yang tinggal di Yogyakarta, aku mengerti masyarakat di sini boleh dikatakan sangat menjaga kebersihan lingkungannya, mereka membuang sampah pada tempatnya. Walaupun tidak dipungkiri memang masih ada kawasan yang terlihat sampah menumpuk di tempat yang tidak seharusya.

Dulu, di Yogya kami bisa membuang sampah di pinggiran jalan pada pagi hari yang selanjutnya akan di ambil oleh petugas pemungut sampah pada sekitar jam 6 pagi. Namun setelah itu sepertinya peraturan semakin diperketat, sampai aku mendengar Ibu di depan kost ku bilang tidak boleh lagi menumpuk sampah, karena sudah dilarang dan ada petugas yang berjaga pagi hari disana, klo ketahuan akan dikejar. Mulai saat itulah kami di kawasan sini membuang sampah langsung pada tempat penumpukan yang sudah di sediakan meskipun agak sedikit jauh. Jika tidak mau repot bisa membayar petugas yang akan mengambil setiap hari untuk mengantarkannya ke tempat pembuangan sampah tersebut.

Sekarang melihat Jakarta dari televisi, boleh dikata sangat memprihatinkan, banjir seperti itu pasti menyulitkan segala macam hal dan kegiatan. Tetapi terkadang aku juga berpikir salah mereka sendiri, Kenapa demikian?

Aku pernah ke Jakarta waktu jalan-jalan. Hal yang pertama kulihat adalah, betapa kumuhnya daerah-daerah di sana. Sampah menumpuk di mana-mana. Gorong-gorong penuh dengan sampah. Sungai yang berbau tidak enak. Aku tidak ingin tinggal disini kataku pada temanku, mereka sembarangan sekali klo seperti ini. Walaupun tidak semua seperti itu. aku yakin masih ada warga yang sadar akan sampah tersebut.

Pernah suatu hari aku jalan-jalan sore di Yogyakarta, aku berada di belakang mobil sedan mewah. Sesaat kulihat dari mobil itu keluar botol minuman melompat dari kaca mobil sampingnya. Plung... botol itu jatuh begitu saja ke jalanan Yogya. Aku pikir betapa sembarangannya ini orang. Dengan refleks aku melihat plat nomor mobil itu tertera “B” di baris paling depan. Wah pantas saja klo begitu Jakarta sering banjir gumamku dalam hati.

Sebenarnya tidak semua warga juga dapat disalahkan karena tentu tidak semua warga Jakarta punya sifat seperti itu. Aku mengerti itu.. ini hanya gumaman hatiku kok.

Sekarang Jakarta benar-benar menjadi kolam air kan...??

Beberapa ada yang menyalahkan pimpinan daerahnya yang belum bisa mengatasi permasalahn tersebut. Bahkan ada juga aku baca di salah satu situs berita online, seorang pengacara yang mengatakan “Jokowi tidak pantas jadi gubernur Jakarta, dia boleh saja mendapat penghargaan sebagai walikota terbaik, tapi itu untuk Solo. Buktinya sekarang sangat lambat menanggulangi banjir saja tidak bisa” Klo tidak salah seperti itu lah pemahamanku terhadap kalimatnya itu.
Ingin rasanya aku teriak “ Halooooo, memangnya kalo Anda bisa pa” hehe..

Bukannya masalah banjir itu tanggung jawab kita semua ya..? Menurutku dari hal terkecil seperti membuang sampah pada tempatnya itu sangatlah penting. Tidak bisa kita menyalahkan pemerintah begitu saja jikalau kita sendiri tidak dapat menjaga lingkungan kita dengan baik. Jadi wajar sajalah. Kita sendiri tidak prihatin akan nasib, kenapa malah menyalahkan pemerintah, sudah dapatkah patuh hanya untuk hal kecil seperti  membuang sampah?? 

Di sini saja walaupun sudah bisa dibilang tertib aturan, tetap saja kadang-kadang kalau hujannya sangat lebat ya jalan rayapun bisa terendam air.

Daerah tempat asalku pun sepertinya anak-anak tidak pernah di ajari cara membuang sampah yang baik, contohnya saja kalau aku pulang kampung, keponakanku dengan mudahnya membuang sampah di jalan.. aku selalu bertanya padanya, mank disini diajari ya di sekolah buang sampah sembarangan?? 
Hahaha,, sebetulnya aku hanya mau bilang aku kadang agak marah kalau melihat seseorang dengan mudahnya buang sampah seenaknya tidak pada tempatnya, walaupun aku juga kadang2 bisa juga melakukannya, tapi tidak sering kok,, hihihihi.. jika terpaksa aja...

Tapi walaupun banjir, masih ada senyum yang membuat lebih ringan, aku lihat foto2 ini di Yahoo..