Tadi malam dosenku yang pernah lama tinggal di Kalimantan Selatan bercerita tentang kasturi “Klo pulang bawa kasturi ya”katanya kepada kami mahasiswa yang berasal dari Banjar atau Kalimantan Selatan.

Pohon kasturi tumbuh alami di daerah ku sehingga pohonnya besar-besar baru menghasilkan buah… setahuku atau sepenglihatanku belum ada yang mencangkok atau merekayasa biar bisa seperti mangga yang sudah menghasilkan banyak buah 1-2 tahun {(?.?)-ngarang} dengan pohon yang masih kecil setidaknya masih bisa dipetik tanpa menggunakan alat (contoh: tangga) hahaha…
Menurut Wikipidea tinggi pohon bisa mencapai 25 meter dengan diameter batang ± 40-115 cm. Setahuku pohon kasturi di tempat ku ya besar2… jadi ingat waktu kecil aku sama teman-temanku sering sekali kalo lagi musim kasturi pasti kerjaannya menunggu angin menjatuhkan buah ini dari pohonnya (karena memang pohonnya besar jadi kami nggak memanjatnya).. wuhuuoooOO kalo angin berhembus biasanya buahnya berjatuhan.. dan serbuuu.. kami pun memungutinya (dalam bahasa banjar = manjatu kasturi) kadang sambil hujan2an.. asyik banget…. Wkkkakkk.
Ada 2 cara lagi di waktu kecil kami mengambil buah ini yaitu “mencarinya dalam air dengan cara menggunakan kepekaan tangan dan kaki di air yang agak keruh”
Nggak tahu bahasa yang tepat di Bahasa Indonesia namun dalam Bahasa Banjar kami menyebutnya “mangacal”(juga bisa digunakan untuk mangacal iwak). MENGAPA MENCARINYA DI DALAM AIR?? Karena banyak pohon kasturi yang tumbuh di dekat sawah (bahasa banjar = padang/pahumaan) jadi buahnya jatuh ke air yang ada di sawah.. (ya agak bau2 air sawah lah) tapi harumnya kasturi tidak kalah kok sehingga buah ini tetap harum (ya setelah dicuci lagi).. hehehe. Biasa pulang ngaji (sakulah arab) aku dan teman2 ku langsung dech “mencari buah ini” hahaha kotornya nyebur ke sawah.. tapi asyik…
Cara yang lain adalah karena pohonnya yang tinggi kami melemparnya (dalam Bahasa Banjar = Manawak kasturi)… tapi cara ini jarang kami lakukan. MEngapa demikian??? J karena pemilik pohon kadang marah.. “boleh ambil buahnya asal jangan melemparnya karena kadang yang masih muda/belum matang ikut jatuh”… jadi kamipun mematuhinya kecuali pas nakal-nakalnya lagi keluar… hahahahaha
Buah kasturi atau di Google juga ditulis mangga kasturi ini tidaklah seperti mangga-mangga yang kita lihat di pasar nasional (maksudnya pasar2 di Indonesia..wkkakk).. buahnya nggak segede mangga biasa.. buahnya kecil kok.. masih bisa digenggam/dikepal dengan tangan kita.. 4 irisan sisi2nya udah ludes kita makan.. haha… buahnya berbau harum harum yang khas… dan jika matang berwarna hijau bercampur bintik2 ungu yang bagus..isinya ya orange kaya mangga2 biasa di pasaran (masa hijau???) hahaha
Sayangnya buah ini nggak tahan lama seperti mangga biasa.. oleh karena itu jarang teman2 membawanya menyeberang lautan… hihihihi… nanti kalo pulkam semoga pas musimnya dech. Biar ku mencicipinya lagi… hahaha…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar