“Eh” memang tidak asing lagi didengar bagi sebagian masyarakat sekitar Banjar, apalagi Pahuluan. Kata itu banyak/sering digunakan untuk memanggil seseorang. Namun apa yang terjadi jika kita secara tidak sengaja mengatakan kata itu di kalangan masyarakat lain??
Tinggal di Yogyakarta selama beberapa tahun ini, membuatku melihat banyak perbedaan. Tidak salah klo kota ini disebut sebagai kota pelajar, karena pelajar2 datang dari berbagai pelosok, daerah dan suku bangsa bahkan dari luar negeri sekalipun.
Mungkin aku sedikit berlebihan (lebay) dalam menilai masyarakat Yogyakarta , namun menurutku inilah masyarakat yang pernah ku temui dengan bahasa yang sangat halus. Bukannya aku membandingkan dengan yang lain, karena memang kebudayaan/kebiasaannya juga berbeda. Tapi menurutku orang di sini lebih meng-orangkan orang, hahaha maaf bahasa q agak kacau.
Selama di Yogya aku g pernah mendengar masyarakat aslinya memanggil orang dengan sebutan ‘Eh”. Pasti dengan kata Mas atau Mba, Mbah klo dah tua.. hehe.. Sehingga sepertinya tanggapan ku pun sedikit berubah. Sekarang aku merasa g sopan aja klo manggil orang dengan panggilan ‘Eh”.
Sebelum menulis ini aku juga menanyakan dulu ke beberapa temanku,apakah kebiasaan itu masih dipake di daerahku? Mereka menjawab “ya, terkadang, klo g tahu nama orangnya. “ya, masih kok”.
Pernah keceplosan manggil orang dengan panggilan itu… kata temenku.. ‘yah lo kebawa bahasa kita”
Bahkan temanku orang Ambon saja bilang “Hiii.. panggil orang deng kata Eh, seng sopan sekali.. kaya orang seng punya nama sa.. padahal antua su kasih nama bagus2’…
Hahaha… ya seperti itulah ragam kebudayaan.. ya kita memang harus bisa menyesuaikan.. Namun jujur, biasa ketika aku pulang kampung… terkadang aku merasa bahasa yang digunakan di masyarakatku sedikit kasar.. ada juga timbul rasa g enak di hati ketika orang2 bicara..
Tapi biar bagaimana pun q tetap cinta daerahku kok.. karena di sanalah ku dilahirkan.. jangan marah ya…. hehhee
eh.... mun udah tabiasa te kada merasa kasar lagi
BalasHapuskan kita beda budaya, itu budaya keraton kita budaya melayu
LMAO.....
wkwkwkwkkwkwkw.............
hahahaha.... tapi mun keceplosan kira urang kada baadab juaae.. makanya ne maampihi nah....biar di bawa k kampung...
BalasHapusjadi bagaya bangsawan jua tu...w kkkkkkkk LOL :)