
Katanya sih Motion Picture Association (MPA) menghentikan pengedaran film Hollywood ke Indonesia bukan karena beban pajak yang terlalu besar tapi karena memegang prinsip di belahan dunia lain sana nggak ada yang namanya pemberlakuan pajak bea masuk atas hak distribusi film impor, mereka menilainya tidak lazim. Selama ini yang diberlakukan biasanya adalah pajak bea masuk barang saja.
Huhuu gimana ne kalo nggak ada lagi film Hollywood di negeri ini??? Masa gua nonton film pocong, kuntilanak, atau suster ngesot???
Hahaha.. bukan berarti saya tidak menghargai film local, ada juga film lokal yang bagus Cuma kebanyakan sekarang film horror kabeh… nggak seru…
Apa alas an Dirjen Bea dan Cukai menerapkan kebijakan ini??
Kata orang2 yang mendukung sih buat menambah penghasilan Negara, ini bisa membangkitkan semangat film nasional kita dan apalah lagi lah gitu…
Tapi kalo menurut gua (sekali lagi ne bukannya nggak suka/menghargai film lokal ya)
“ ya bagus sih buat memajukan perfilman kita untuk membuat film yang lebih berkualitas, tapi kan tetap aja suasananya bedalah dengan film Hollywood meskipun pada akhirnya kita bisa menyamai teknologi mereka.. tapi pasti ada lah teste yang berbeda bisa dilihat dari lokasi, pemeran, ide cerita dan lain2nya…rasanya aneh dan nggak mungkin kan Indonesia yang memfilmkan Harry Potter.. 【ヾ(@^▽^@)ノU=^▽^】 ニャハハ☆(゚∇゚☆)(☆゚∇゚)☆ニャハハ】, masa yang jadi Harry gua..!! Film kan juga menggambarkan budaya masyarakatnya.. hmmmm
Katanya juga ne klo memang pemerintah ingin menaikkan pendapatan bioskop dan pemerintah/Negara, pihak Hollywood juga tidak akan menolak dan tidak bisa menolak. Mereka tidak akan dirugikan, karena kenaikan (pemasukan pajak) akan dibebankan pada tiket penjualan setiap tontonan.. (wah jangan samapai naik lagi ne harga tiket..)
Namun hal ini hanyalah masalah bea masuk tadi… ya gua sih agak mendukung juga nggak.. klo digunain benar2 sih bagus lah.. artinya Negara kita punya prinsip yang kuat sehingga Negara luarpun harus tunduk.. tapi asal jangan dikorupsi aja sih.. kan katanya lahan pajak adalah lahan yang paling basah di Negara kita ne…
Gua rasa juga ini gertakan sementara.. nanti juga bakalan didistribusikan lagi…(mungkin)…bagi kita masih ada solusi kok klo memang tidak masuk bioskop Indonesia lagi… ya DVD-nya ada kan .. klo yang original lama dan mahal.. ya bajakan lebih cepat/up to date dan lebih murah meskipun kualitas gambar dan subtitle kurang bagus… kita bisa nunggu bentar buat dapat gambar dan subtitle dengan kualitas bagus.. ahahahaha.. nampaknya gua mengkampanyekan yang salah… tapi mau bagaimana lagi…tingkat kesejahteraan masyarakat kita kan belum sebagus di luar sana …sementara harga yang original selangit….hmmmmm… terserah kepada Anda pada akhirnya..